Selamat Datang di Dunia Fisika

Semoga segala informasi yang ada dapat bermanfaat bagi kita.

Amazing Physics For Better Future

Tidak ada Magic di dunia ini, yang ada hanyalah keajaiban FISIKA

FISIKAku adalah FISIKAmu

Karena Fisika selalu ada di sekitar kita.

Physics is Fun

Pahamilah Fisika, dan rasakan keajaibannya

This is Our Physics

Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah lumpuh. Religion without science is blind. Science without religion is paralyzed.

Selasa, 06 November 2012

Pengertian Fisika

Pengertian Fisika
 Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh kebanyakan orang, dikarenakan fisika memuat banyak sekali Rumus Fisika yang rumit dan cukup membingungkan. Kita seringkali mendengar kata "Fisika" tapi apa sih sebenarnya pengertian Fisika ?

Pengertian Fisika secara Ontologi

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan Fisika adalah studi mengenai dunia anorganik fisik, sebagai lawan dari dunia organik sepertibiologi, fisiologi dan lain-lain. (physical science, Britannica Concise Encyclopedia, 2006).
Atau dalam pengertian lain fisika adalah ilmu yang mempelajari/mengkaji  benda-benda yang ada di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut secara fisik dan mencoba merumuskannya secara matematis sehingga dapat dimengerti secara pasti oleh manusia untuk kemanfaatan umat manusia lebih lanjut. Jadi fisika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan sains yang mempelajari sesuatu yang konkret dan dapat dibuktikan secara matematis dengan menggunakan rumus-rumus persamaan yang didukung adanya penelitian yang terus dikembangkan oleh para fisikawan.

Pengertian Fisika secara Epistimologi
Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dari pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda langit. Terdapat dua hal saling terkait yang tidak bisa dipisahkan di dalam fisika, yaitu pengamatan dalam eksperimen dan telaah teori. Keduanya tidak dapat dipisahkan saling tergantung satu sama lain. Untuk sesuatu yang baru teori bergantung pada hasil-hasil eksperimen, tapi di sisi lain arah eksperimen dipandu dengan adanya teori (Timo A. Nieminen, Theory versus experiment? No!, The University of Queensland, Friday, 6th October, 2006).
Awal mula adanya ilmu fisika ini lebih pada berbagai macam pertanyaan yang timbul dalam benak manusia mengenai segala apa yang ada dan terjadi di alam ini yang membuat manusia melakukan berbagai upaya guna mencari jawabannya. Salah satunya adalah dengan melakukan pengamatan yang dilanjutkan dengan penelitian yang akhirnya akan mendapatkan suatu hasil sebagai jawaban berupa teori mengenai fenomena alam yang ada dalam hukum-hukum fisika.  Segala apa yang dikaji dalam fisika tidak lepas dari apa yang telah tersirat dalam Al-qur’an.

Pengertian Fisika secara Aksiologi
Manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan di bumi ini untuk beribadah kepada Allah, ibadah ini dalam pengertian yang luas dan bukan hanya ibadah yang sifatnya khusus belaka. Untuk memaksimalkan ibadah dan penghambaan manusia pada Sang Pencipta itu, manusia harus mengenal Ayat-Ayat Kauniyah yang telah diturunkan sebagai kebenaran bagi manusia. Salah satu Ayat Kauniyah itu adalah Fisika yang seharusnya menyenangkan, karena dengan jalan demikian yang merupakan salah satu dari banyak jalan kita dapat lebih memaksimalkan potensi religiousitas kita. Ketika kita belajar fisika, kita melihat fenomena-fenomena alam yang begitu menakjubkan. Sehingga akan menambah keimanan kita sebagai hamba Allah.
Tujuan fisika adalah agar kita dapat mengerti bagian dasar dari benda-benda dan interaksi antara benda-benda, jadi untuk menerangkan gejala-gejala alam. Perkembangan ilmu fisika dalam kehidupan manusia telah membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik

Energi
Energi adalah suatu besaran yang kekal tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Berikut ini adalah macam-macam energi yaitu energi potensial, energi kinetic, energi kimia, energi kalor, energi listrik, energi bunyi, energi bunyi, energi nuklir, energi radiasi.
  1. Pengertian Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda diam. Energi ini juga disebut dengan energi diam. Misalnya suatu benda yang mempunyai ketinggian tertentu dan pegas yang ditekan atau direnggangkan. Jika semua itu dilepas akan melakukan usaha (gerakan)
  2. Pengertian energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda pada saat bergerak. Misalnya jika seorang sedang berlari, mobil pada saat melaju, benda yang berputar dan kereta yang sedang bergerak. Pada saat itu benda-benda tersebut mempunyai energi yang disebut energi kinetic atau energi gerak.
  3. Pengertian energi kimia yaituenergi yang timbul akibat terjadinya reaksi kimia. Makanan dari pada bahan bakar pada umumnya tersusun atas senyawakimia yang di dalamnya tersimpan energi kimia.
  4. Pengertian energi kalor, yaitu bentuk energi yang banyak kita jumpai seperi matahari, api atau bentu energi yang lain yang harus dibentuk dalam bentuk kalor misalnya setrika, solder dan kompor.
  5. Pengertian energi listrik, yaitu energi yang tersimpan dalam arus listik (muatan yang bergerak0. Energi ini banyak dimanfaatnya. Contoh radio, solder, televisi dan lain sebagainya
  6. Pengertian energi bunyi, terdapat di dalam segala jenis bunyi. Misalnya orang berbicara, seruling, ledakan bom dan petir. Bukti bahwa bunyi memilliki energi yaitu ledakan petir yang dahsyat dapat mengakibatkan pecahnya kaca jendela.
  7. Pengertian Energi nuklir yaitu energi yang dihasilkan oleh reaksi pembelahan inti (fisi) berantai
  8. Pengertian Energi radiasi yaitu energi yang diperoleh dari pancaran benda berpijar
Pengukuran Besaran besaran dan Dimensi
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur yang memiliki nilai dan satuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda.
Besaran fisis terdiri dari: Besaran Pokok dan Besaran Turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
Panjang/Jarak
Satuan panjang adalah “meter”. Sedangkan definisi dari satuan “meter” : “satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon.”
Massa
Satuan massa adalah “kilogram” (disingkat kg). Sedang definisi dari satuan “kilogram” : “satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899)”
Waktu
Satuan waktu adalah “sekon” (disingkat s) (detik). Definisi adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
Kuat arus listrik
Satuan kuat arus listrik adalah “ampere” (disingkat A). Satu ampere adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 × 10-7 newton pada setiap meter kawat.
Suhu
Satuan suhu adalah “kelvin” (disingkat K). Satu kelvin adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967). Dengan demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya.
Intensitas Cahaya
Satuan intensitas cahaya adalah “kandela” (disingkat cd). Satu kandenla adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 × 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979)
Selain kita mempelajari Besaran Pokok, kita juga mempelajari Besaran turunan. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok.
Contoh besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis, Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial, Momentum, Impuls, Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok yang disebutkan di atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan selengkapnya akan dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran fisika.
Untuk lebih memperjelas pengertian besaran turunan, perhatikan beberapa besaran turunan yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok berikut ini.
Luas = panjang x lebar
= besaran panjang x besaran panjang
= m x m
= m2
Volume = panjang x lebar x tinggi
= besaran panjang x besaran panjang x besaran Panjang
= m x m x m
= m3
Kecepatan = jarak / waktu
= besaran panjang / besaran waktu
= m / s
Dimensi Besaran
Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa (mass), panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk satuan massa), L (untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan dalam Dimensi Primer. Contoh : Dimensi Gaya : M L T-2 atau dimensi Percepatan : L T-2.
Catatan :
Semua besaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok (Dimensi Primer) yaitu panjang, massa dan waktu. Sebagaimana terdapat Satuan Besaran Turunan yang diturunkan dari Satuan Besaran Pokok, demikian juga terdapatDimensi Primer dan Dimensi Sekunder yang diturunkan dari Dimensi Primer.
Manfaat Dimensi dalam Fisika antara lain : (1) dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama atau tidak. Dua besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama atau keduanya termasuk besaran vektor atau skalar, (2) dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar, (3) dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.
Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi antarlambang dimensi.

ILMU dan Dasar Epistemologi


APA ILMU ITU?
Cabang-cabang  Filsafat

Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat:
  1. Apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (Logika)
  2. Mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika)
  3. Apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika)
Ketiga cabang utama filsafat itu bertambah lagi:
  1. Teori tentang ada, tentang hakekat keberadaan zat, tentang hakekat fikiran dan kaitannya dengan zat yang semuanya terangkum dalam metafisika.
  2. Politik, yakni kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yang ideal.
Cabang Ilmu Filsafat
Efistemologi, Etika, Estetika, agama, metafisika, ilmu, pendidikan, hukum, matematika, politik, sejarah
Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti:
ž  obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan.

Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
    Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuanobyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional?

Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan? Kita sebut epistemology
Untuk mendapatkan pengetahuan ini ilmu membuat beberapa andaian (asumsi) mengenai obyek-obyek empirik. Asumsi ini perlu, sebab pernyataan asumsif inilah yang memberi arah dan landasan bagi kegiatan penelahaan. Sebuah pengetahuan baru dianggap benar selama kita bisa menerima yang dikemukakannya.
Epistemologi atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah yang membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lainnya

Tiga asumsi ilmu mengenai obyek empirik.
ž  Asumsi pertama: menganggap bahwa obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain. Umpamanya: dalam hal bentuk, struktur, sifat, da lainnya.
ž  Asumsi kedua adalah anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu obyek dalam suatu keadaan tertentu.
ž  Asumsi ketiga adalah determinasi, yaitu kita menganggap tiap gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama

Dasar Epistemologi
ž  Epistemologi atau ilmu pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah yang membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lainnya.
Bagaimana seseorang dapat memanfaatkan pengetahuan keilmuan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapinya?
Masalah pada hakikatnya merupakan pertanyaan yang harus dijawab, dan secara logis seseorang baru bisa menjawab pertanyaan tersebut setelah konstelasi masalah yang ditanyakan itu jelas. Kejelasan masalah di sini tidaklah bersifat semantik seperti pada perumusan masalah, melainkan bersifat kejelasan hubungan logis antara faktor-faktor yang terlibat dalam masalah tersebut.

Kronologis perkembangan ilmu
ž  Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi dalam tiga tahap:
ž  Pertama, Klasifikasi.
ž  Kedua, Perbandingan, dan
ž  Ketiga, kuantitatif.

Metode keilmuan
   Langkah-langkah yang ditempuh proses keilmuan secara konprehensif, yaitu perumusan masalah, pengujian hipotesis, deduksi hipotesis, dan pengujian kebenaran.
   Dunia rasional dan dunia empirik membentuk sebuah dunia keilmuan yang merupakan gabungan dari kedua dunia tersebut.
   Dunia rasional (deduktif) adalah koheren, logis, dan sistematis, dengan logika deduktif sebagai sendi pengikatnya
Dunia empirik (induktif) yang obyektif dan berorientasi kepada fakta sebagai mana adanya.

I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
Contoh :
                     “Amir sakit perut selama seminggu”
Pendekatan Ilmiah :
           Cari data di lapangan
   Amir makan apa ?
           Periksa ke dokter
           Tes laboratorium
           Pengobatan
           Kesimpulan :
  Amir Keracunan
Pendekatan Non Ilmiah :
           Pergi ke dukun
           Penyembuhan
           Kesimpulan :
  Amir kena guna-guna dari
  temen/musuhnya

Pendekatan Ilmiah :
q   Perumusan masalah jelas dan spesifik
q   Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
q   Jawaban permasalahan didasarkan pada data
q   Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika  
       yang benar
q   Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain 
Contoh :
q   Penggunaan Metode Ilmiah
Pendekatan Non Ilmiah :
q   Perumusan kabur atau abstrak
q   Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis
q   Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan
q   Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan dan analisis data secara logis
q   Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain
Contoh :
q   Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan dan coba-coba,  
       pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis

Ilmu Pengetahuan :
q   Bangunan atau akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang
     sejarah perkembangan pengetahuan manusia
     è   Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “produk”
     è   Contoh :  Einstien dengan teori relatifitasnya
                            Newton dengan teori tentang gaya dll
q  Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah
     (Metode Ilmiah)
     è   Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “proses”, diperoleh secara
            logis (dasar & alasan yang deduktif rasional) untuk menjelaskan
            suatu gejala dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka
     è   Contoh : Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer

Fungsi Ilmu Pengetahuan :
q   Untuk menerangkan gejala
q   Untuk memahami hakekat gejala
q   Untuk meramalkan kejadian yang akan datang
q   Untuk mengendalikan gejala

Ciri Ilmu Pengetahuan :
q   Mempuyai obyek kajian
q   Mempunyai metode pendekatan
q   Disusun secara sistematis
q   Bersifat “universal” (legitimated)

Apakah “Metode Ilmiah” itu ?
Metode Ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan
pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur
logis yang terdiri atas tahapan kerja :
q   adanya kebutuhan obyektif
q   perumusan masalah
q   pengumpulan teori
q   perumusan hipotesis
q   pengumpulan data/informasi/fakta
q   analisis data
q   penarikan kesimpulan
                                      Ã¨ disebut daur logico-hypothetico-verifikatif
Sifat Metode Ilmiah :
q   Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
q   Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
q   Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)

Pola Pikir dalam Metode Ilmiah :
q   Induktif
     Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus
     menjadi kesimpulan yang bersifat umum
q   Deduktif
     Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum
     menjadi kasus yang bersifat khusus

Tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian :
1. Mencandra/mengadakan deskripsi
      Menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan
2. Menerangkan/Eksplanasi
      Menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa/gejala
3. Menyusun Teori
      Mencari dan merumuskan hukum-hukum mengenai hubungan antara kondisi yang
      satu dengan yang lain atau hubungan peristiwa yang satu dengan yang lain
4. Membuat Prediksi/Peramalan
      Membuat ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal
      terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul
5. Melakukan Pengendalian
      Melakukan tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala


Logika Sain


BERPIKIR DAN LOGIKA
Manusia berpikir untuk menghasilkan pengetahuan.
Pengetahuan yang sahih diperoleh dari proses berpikir yang benar dan akurat.
Proses berpikir demikian disebut sebagai logika.
Logika mempunyai bidang fokus
berpikir sahih

Logika ada dua macam
Logika alami
Logika ilmiah
Logika ilmiah menyempurnakan logika alami

CARA MANUSIA MENCARI TAHU
REVELASI
Revelasi merupakan cara mencari tahu berdasar pengalaman pribadi
OTORITAS
Otoritas merupakan cara mencari tahu berdasar informasi dari yang lebih berkuasa
INTUISI
Intuisi merupakan mencari tahu di luar rasio
COMMON SENSE
Merupakan hasil penggalian ingatan akan faktor yang pernah dialami di masa lampau
SAIN
Mencari tahu secara rasional, bersifat probabilitas, tidak mutlak, dan tentatif

Dasar Kebenaran
EMPERISM
Dipelopori oleh Francis Bacon-Thomas Hobbes-John Locke-David Hume (1561-1776)
Menurut Emperism, pengetahuan bermanfaat, pasti dan benar hanya dapat diperoleh lewat indera
Menurut Hobbes, pengalaman indrawi sbg permulaan segala pengenalan. Hanya sesuatu yg dapat ditangkap indera, yang merupakan kebenaran. Pengetahuan intelektual (rasional) yang didapat secara deduktif  hanya merupakan penggabungan data indrawi belaka.
Menurut John Locke, semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Akal ibarat kertas putih yg ditulisi pengalaman lewat proses kerjasama antara refleksi (pengenalan intuitif dari jiwa) dan sensasi (pengenalan yang datang dari luar) lahir ide. 
CRITICISM
Dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804), yang mengakui perEMPERISM
Dipelopori oleh Francis Bacon-Thomas Hobbes-John Locke-David Hume (1561-1776)
Menurut Emperism, pengetahuan bermanfaat, pasti dan benar hanya dapat diperoleh lewat indera
Menurut Hobbes, pengalaman indrawi sbg permulaan segala pengenalan. Hanya sesuatu yg dapat ditangkap indera, yang merupakan kebenaran. Pengetahuan intelektual (rasional) yang didapat secara deduktif  hanya merupakan penggabungan data indrawi belaka.
Menurut John Locke, semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Akal ibarat kertas putih yg ditulisi pengalaman lewat proses kerjasama antara refleksi (pengenalan intuitif dari jiwa) dan sensasi (pengenalan yang datang dari luar) lahir ide. 
an akal dan emperis. Bila keduanya dipadukan dan difungsikan secara benar, artinya emperis berfungsi menangkap obyek dan akal berfungsi mengelola tangkapan obyek secara benar maka diperoleh pengetahuan yang benar dan akurat.

KAPAN KEGIATAN ILMIAH DIMULAI?
Menurut Ritchie Calder
  1. Minat atau perhatian terhadap suatu obyek akan memunculkan pengamatan.
  2. Pengamatan yang dilandasi oleh minat atau perhatian serius akan memunculkan kesukaran atau MASALAH
  3. Secara naluriah manusia mempunyai keinginan untuk memecahkan masalah.

LANGKAH SELANJUTNYA
  1. Menyusun Kerangka Konseptual Penelitian
  2. Menyusun Tujuan Khusus (dengan mengacu ke Kerangka Konseptual)
  3. Membuat Hipotesis
  4. Mengemperikan variabel (peubah)
  5. Melakukan uji Verifikatif, hipotesis diterima atau ditolak
  6. Membahas
  7. Menyimpulkan dan menyarankan 

KEMAMPUAN INTELEKTUAL
Kerangka Konseptual
·         Abstraksi
·         Ekstrapolasi
·         Sintesis

TOPIK-FENOMENA-MASALAH-TUJUAN
TOPIK
Filsafat Ilmu dan Agama
FENOMENA
Terjadi perpisahan ilmu pengetahuan dan agama (hasil analisis)
Fenomena yang tampak:
  1. Jual-beli organ manusia semakin marak
  2. Booming pemanfaatan sel punca embrional
MASALAH (Pilih salah satu)
  1. Sampai saat ini perpisahan ilmu pengetahuan dan agama di era modern belum dapat dijelaskan
  2. Sampai saat ini jual beli organ manusia dalam masyarakat beragama belum dapat dijelaskan
  3. Sampai saat ini booming pemanfaatan sel punca embrional pada masyarakat beragama belum dapat dijelaskan
TUJUAN (Sesuaikan dengan Masalah)
Contoh:
Menjelaskan perpisahan ilmu pengetahuan dan agama di era modern
ALUR PIKIR ILMIAH 
  1. Topik
  2. Temukan FENOMENA
  3. Temukan Masalah (Kesulitan)
  4. Tetapkan TUJUAN
  5. Buatlah KERANGKA KONSEPTUAL
  6. Susunlah Tujuan Khusus
  7. Susunlah Rumusan Masalah
  8. Buatlah PEMBAHASAN
  9. Buatlah KESIMPULAN dan SARAN
  10. Buatlah ABSTRAKS
  11. Buatlah JUDUL

SISTEMATIKA PENULISAN SECARA UMUM
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
KERANGKA KONSEPTUAL
METODE PENELITIAN
HASIL
PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN   ------ Bukan sekedar ringkasan hasil
                                           namun merupakan narasi ilmiah dari hasil verifikatif
DAFTAR PUSTAKA

Senin, 05 November 2012

Etimologis Filsafat


Pengertian Etimologis Filsafat
Philein = mencintai; sophos = kearifan/kebijaksanaan.
Filsafat; usaha untuk mencintai kearifan

1.       PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
·         Robert Ackerman “philosophy of science in one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven past views, but such aphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of actual scientific paractice”. (Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau telah dibuktikan atau dalam kerangka kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.
·         Lewis White Beck “Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine the value and significance of scientific enterprise as a whole. (Filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan)
·         A.Cornelius Benjamin “That philosopic disipline which is the systematic study of the nature of science, especially of its methods, its concepts and presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual discipines. (Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.)
·         Michael V. Berry “The study of the inner logic if scientific theories, and the relations between experiment and theory, i.e. of scientific methods”. (Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.)
·         May Brodbeck “Philosophy of science is the ethically and philosophically neutral analysis, description, and clarifications of science.” (Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu
·         Peter Caws “Philosophy of science is a part of philosophy, which attempts to do for science what philosophy in general does for the whole of human experience. Philosophy does two sorts of thing: on the other hand, it constructs theories about man and the universe, and offers them as grounds for belief and action; on the other, it examines critically everything that may be offered as a ground for belief or action, including its own theories, with a view to the elimination of inconsistency and error. (Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan Kesalahan
·         Stephen R. Toulmin “As a discipline, the philosophy of science attempts, first, to elucidate the elements involved in the process of scientific inquiry observational procedures, patens of argument, methods of representation and calculation, metaphysical presuppositions, and so on and then to veluate the grounds of their validity from the points of view of formal logic, practical methodology and metaphysics”. (Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika).

ARTI FILSAFAT

2.       FOKUS KAJIAN FIL.ILMU
*      Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ? (Landasan ontologis)
*      Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendakan pengetahuan yang benar? Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis)
*      Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional ? (Landasan aksiologis). (Jujun S. Suriasumantri, 1982)
3.       FUNGSI FILSAFAT ILMU
a.       Menurut Agraha Suhandi (1989) :
*      Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
*      Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
*      Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
*      Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
*      Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya. Disarikan dari
b.      Menurut Ismaun :
untuk memberikan landasan filosofik dalam memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan untuk membangun teori ilmiah.

c.       Confirmatory dan Explanation Functions
*      Confirmatory function yaitu berupaya mendekripsikan relasi normatif antara hipotesis dengan evidensi
*      Explanation function yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana.

4.       SUBSTANSI FILSAFAT ILMU
1). Fakta atau kenyataan
Menurut :
*      Positivistik berpandangan bahwa sesuatu yang nyata bila ada korespondensi antara yang sensual satu dengan sensual lainnya.
*      Fenomenologik memiliki dua arah perkembangan mengenai pengertian kenyataan ini. Pertama, menjurus ke arah teori korespondensi yaitu adanya korespondensi antara ide dengan fenomena. Kedua, menjurus ke arah koherensi moralitas, kesesuaian antara fenomena dengan sistem nilai.
*      Rasionalistik menganggap suatu sebagai nyata, bila ada koherensi antara empirik dengan skema rasional, dan
*      Realisme-metafisik berpendapat bahwa sesuatu yang nyata bila ada koherensi antara empiri dengan obyektif.
*      Pragmatisme memiliki pandangan bahwa yang ada itu yang berfungsi
2). Kebenaran (truth)
*      3 teori kebenaran yaitu koherensi, korespondensi dan pragmatik (Jujun S. Suriasumantri, 1982)
*      Michel William mengenalkan 5 teori kebenaran dalam ilmu, yaitu : kebenaran koherensi, kebenaran korespondensi, kebenaran performatif, kebenaran pragmatik dan kebenaran proposisi.
*      Noeng Muhadjir menambahkannya satu teori lagi yaitu kebenaran paradigmatik
2).a. Kebenaran koherensi
Kebenaran koherensi yaitu adanya kesesuaian atau keharmonisan antara sesuatu yang lain dengan sesuatu yang memiliki hirarki yang lebih tinggi dari sesuatu unsur tersebut, baik berupa skema, sistem, atau pun nilai.
2).b. Kebenaran korespondensi
Berfikir benar korespondensial adalah berfikir tentang terbuktinya sesuatu itu relevan dengan sesuatu lain. Koresponsdensi relevan dibuktikan adanya kejadian sejalan atau berlawanan arah antara fakta dengan fakta yang diharapkan, antara fakta dengan belief yang diyakini, yang sifatnya spesifik
2).c. Kebenaran performatif
Ketika pemikiran manusia menyatukan segalanya dalam tampilan aktual dan menyatukan apapun yang ada dibaliknya, baik yang praktis yang teoritik, maupun yang filosofik, orang mengetengahkan kebenaran tampilan aktual. Sesuatu benar bila memang dapat diaktualkan dalam tindakan.
2).d. Kebenaran pragmatic
Yang benar adalah yang konkret, yang individual dan yang spesifik dan memiliki kegunaan praktis.
3). Konfirmasi
Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang, atau memberikan pemaknaan. Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan sebagai konfirmasi absolut atau probalistik. Menampilkan konfirmasi absolut biasanya menggunakan asumsi, postulat, atau axioma yang sudah dipastikan benar. Tetapi tidak salah bila mengeksplisitkan asumsi dan postulatnya. Sedangkan untuk membuat penjelasan, prediksi atau pemaknaan untuk mengejar kepastian probabilistik dapat ditempuh secara induktif, deduktif, ataupun reflektif.
4). Logika inferensi
Penarikan kesimpulan baru dianggap sahih kalau penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu, yakni berdasarkan logika. Secara garis besarnya, logika terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu logika induksi dan logika deduksi. (Jujun Suriasumantri)
Definisi Filsafat berdasar Watak & Fungsi (Titus, dkk)
1. Informal: Sikap dan kepercayaan yg diterima scr tdk kritis.
2. Formal: Sikap kritis atas kepercayaan yg dijunjung tinggi.
3.   Spekulatif: Hasil berbagai sains dan teknologi yg ditinjau dari pengalaman kemanusiaan.
4.   Logosentris: analisis kata dan konsep.
5.   Aktual: problem yg berkembang di masyarakat dan dicarikan jawabannya oleh para ahli filsafat.
Ciri-ciri Berpikir Filsafat
*      Radikal; sampai ke akar persoalan
*      Kritis; tanggap thd persoalan yg berkembang
*      Rasional; sejauh dpt dijangkau akal mns
*      Reflektif; mencerminkan pengalaman pribadi.
*      Konseptual; hasil konstruksi pemikiran
*      Koheren; runtut, berurutan.
*      Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan.
*      Sistematis; saling berkaitan.
*      Metodis; ada cara utk memperoleh kebenaran.
*      Komprehensif; menyeluruh
*      Bebas & bertanggungjawab
Manfaat Filsafat Bagi Mhs
*      Membiasakan diri utk bersikap kritis.
*      Membiasakan diri utk bersikap logis-rasional      Opini & argumentasi.
*      Mengembangkan semangat toleransi dlm perbedaan pandangan (pluralitas).
*      Mengajarkan cara berpikir yg cermat dan tdk kenal lelah.
Manfaat Ideologi Bagi Mhs
*      Orientasi bernegara lebih jelas
*      Aspirasi politik
*      Memahami bentuk negara ideal
*      Memahami kepemimpinan ideal
Manfaat Filsafat bagi Agama
  1. Mengajarkan cara berpikir kritis, shg tdk terjebak ke dlm sifat taqlid.
  2. Akal terdiri atas 3 bag: ma’rifatullah, tha’atullah, shobru an-ma’siyatullah.
  3. Dinamika khdpn terus berkembang, shg diperlukan penggunaan akal yg proporsional.
  4. Membuka wawasan berpikir menuju ke arah verstehen (penghayatan).
  5. Akal mrpkn salah satu sarana utk memahami kekuasaan Allah (‘Ulil albaab). Ali-Imron: 190-191.