I.
Judul
- Uji kandungan
atau zat-zat yang ada dalam makanan
II.
Tujuan pratikum
- Untuk mengetahui
kandungan-kandungan atau zat-zat yang ada dalam makanan
III.
Alat dan bahan
Alat :
- Tabung reaksi,
penjepit, dan rak tabung reaksi
- Pipet
- Gelas kimia /
Erlenmeyer
- Kertas sampul
tipis / kertas buram
- Spirtus
Bahan :
- Larutan lugol
- Larutan biuret
- Larutan fehling
A dan B / benedick
- Bahan makanan
(tepung, susu, melon, alpukat, wortel, putih telur, ikan, salak, dan apel)
IV.
Cara kerja
1.
Ambil
27 tabung reaksi, bagi 9 dan anggota kelompok diberi label 1, 2, dan 3 (lihat
gambar pada lampiran)
2.
Masukkan
masing-masing dari setiap bahan makanan ke 3 tabung reaksi, kemudian ujilah
masing-masing dengan 5 tetes lugol (untuk
uji amilum) , 5 tetea biuret (untuk
uji protein) dan 5 tetes reagen fehling A+B (khusus fehling A + B
dipanaskan atau dididihkan dengan api spirtus) untuk uji glukosa. Amati perubahan yang terjadi !
3.
Catatlah
hasil pengamatanmu ke dalam tabel hasil pengamatan
4.
Untuk
uji lemak, teteskan sedikit semua bahan makanan pada kertas buram dan biarkan
beberapa saat. Amati apa yang terjadi !
.
V.
Hasil pengamatan
Dari percobaan
yang telah kami lakukan , diperolehlah hasil pengamatan sebagai berikut :
No.
|
Jenis Makanan
|
Reaksi
Perubahan Warna
|
Noda Pada
Kertas
|
Hasil Uji
Makanan
|
|||||
Lugol
|
Fehling A+ B
|
Biuret
|
Amilum
|
Glukosa
|
Protein
|
Lemak
|
|||
1.
|
Tepung
|
Kehitaman
|
Orange
|
Ungu
|
T
|
+
|
+
|
+
|
+
|
2.
|
Susu
|
Coklat
|
Orange
|
Ungu
|
TT
|
-
|
+
|
+
|
-
|
3.
|
Melon
|
Tetap
|
Orange
|
Tetap
|
T
|
-
|
+
|
-
|
+
|
4.
|
Alpukat
|
Tetap
|
Orange
|
Tetap
|
TT
|
-
|
+
|
-
|
-
|
5.
|
Wortel
|
Tetap
|
Coklat
|
Tetap
|
TT
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6.
|
Putih Telur
|
Bening
|
Hitam
|
Ungu
|
T
|
-
|
-
|
+
|
+
|
7.
|
Ikan
|
Tetap
|
Coklat
|
Ungu
|
T
|
-
|
-
|
+
|
+
|
8.
|
Salak
|
Coklat
|
Coklat
|
Coklat
|
TT
|
-
|
-
|
-
|
-
|
9.
|
Apel
|
Coklat
|
Coklat
|
Tetap
|
TT
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Keterangan :
+
(Mengandung/ ada)
-
(Tidak mengandung/ tidak ada)
T (Tembus)
TT
(Tidak Tembus)
VI.
Analisa data
Setelah melakukan beberapa uji
percobaan pada makanan , diperoleh beberapa analisa data dari hasil pengamatan
dalam percobaan tersebut.
Pada Jenis makanan tepung,
diperolehlah warna kehitaman setelah diberi 5 tetes lugol. Hal ini desebabkan
karena dalam tepung mengandung amilum atau senyawa karbohidrat. Dan pada saat ditetesi Fehling A dan B dan
dipanaskan, warna cairan tepung tersebut berubah menjadi orange yang menandakan
bahwa dalam tepung juga mengandung glukosa. Begitu pula saat ditetesi dengan
Biuret. Warna cairan tepung berubah menjadi ungu. Hal itu disebabkan karena
biuret bereaksi dengan protein yang terdapat dalam tepung. Pada saat melakukan
uji Lemak dengan meneteskan cairan tepung pada kertas buram , kertas tersebut
menjadi tembus pandang setelah dikeringkan. Hal itu muncul karena tepung juga
mengandung lemak.
Pada minuman susu, tidak
ditemukan warna biru kehitaman atau warna kehitaman setelah ditetesi lugol. Hal
itu disebabkan karena susu tidak mengandung amilum atau karbohidrat. Sedaangkan
pada saat ditetesi Fehling A dan B dan dipanaskan, susu tersebut berubah warna
menjadi orange yang menunjukkan dalam susu tersebut mengandung glukosa. Saat
susu ditetesi larutan biuret, susu berubah warna menjadi ungu. Hal ini
desebabkan karena susu tersebut mengandung protein di dalamnya. Dan pada uji
lemak, tetesan susu pada kertas buram setelah kering tidak tembus pandang. ini
dikarenakan susu tidak mengandung lemak.
Pada cairan buah melon, tidak
terjadi perubahan warna pada cairan tersebut setelah ditetesi lugol. Hal ini
disebabkan karena tidak ditemukannya amilum pada cairan buah melon tersebut. Dan
pada saat uji glukosa, warna cairan berubah menjadi orange yang menunjukkan
bahwa melon tersebut mengandung glukosa. Akan tetapi tidak ditemukan lemak pada
buah melon tersebut.
Saat uji amilum pada cairan buah
alpukat, cairan alpukat tersebut tidak berubah warna karena cairan tersebut
tidak mengandung amilum. Akan tetapi pada saat uji glukosa, ditemukan perubahan
warna pada cairan tersebut menjadi orange karena cairan alpukat tersebut
mengandung glukosa. Tidak ditemukannya protein pada cairan alpukat tersebut
karena cairan alpukat tidak mengalami perubahan warna pada saat ditetesi
larutan biuret. Dan cairan pada kertas buram tidak tembus pandang karena tidak
ditemukannya lemak pada cairan alpukat tersebut,
Pada cairan wortel, tidak
ditemukan warna biru kehitaman atau warna kehitaman setelah ditetesi lugol. Hal
itu disebabkan karena susu tidak mengandung amilum atau karbohidrat. Sedangkan
pada saat ditetesi Fehling A dan B dan dipanaskan, cairan wortel tesebut berubah
warna menjadi coklat yang menunjukkan bahwa cairan tersebut tidak mengandung
glukosa. Saat cairan wortel ditetesi larutan biuret, cairan tidak mengalami
perubahan warna. Ini menunjukkan bahwa cairan wortel tidak mengandung protein.
Dan pada uji lemak, tetesan cairan wortel pada kertas buram setelah kering
tidak tembus pandang. ini dikarenakan wortel tidak mengandung lemak.
Pada Jenis makanan putih telur ,
tidak diperoleh warna kehitaman setelah diberi 5 tetes lugol. Hal ini
desebabkan karena dalam putih telur tidak mengandung amilum atau senyawa
karbohidrat. Dan pada saat ditetesi
Fehling A dan B dan dipanaskan, warna cairan tepung tersebut berubah menjadi
hitam yang menandakan bahwa dalam putih telur tidak mengandung glukosa. Begitu
pula saat ditetesi dengan Biuret. Warna putih telur berubah menjadi ungu. Hal
itu disebabkan karena biuret bereaksi dengan protein yang terdapat dalam putih
telur. Pada saat melakukan uji Lemak dengan meneteskan putih telur pada kertas buram, kertas tersebut menjadi
tembus pandang setelah dikeringkan. Hal itu muncul karena putih telur juga mengandung lemak.
Pada Jenis makanan ikan yang
telah dicairkan, tidak diperoleh warna kehitaman setelah diberi 5 tetes lugol.
Hal ini desebabkan karena dalam ikan tidak mengandung amilum atau senyawa
karbohidrat. Dan pada saat ditetesi
Fehling A dan B dan dipanaskan, warna cairan tepung tersebut berubah menjadi
coklat yang menandakan bahwa dalam ikan tidak mengandung glukosa. Begitu pula
saat ditetesi dengan Biuret. Warna putih telur berubah menjadi ungu. Hal itu
disebabkan karena biuret bereaksi dengan protein yang terdapat dalam ikan. Pada
saat melakukan uji Lemak dengan meneteskan cairan ikan pada kertas buram ,
kertas tersebut menjadi tembus pandang setelah dikeringkan. Hal itu muncul karena
ikan juga mengandung lemak.
Pada cairan salak, tidak
ditemukan warna biru kehitaman atau warna kehitaman setelah ditetesi lugol. Hal
itu disebabkan karena salak tidak mengandung amilum atau karbohidrat. Sedangkan
pada saat ditetesi Fehling A dan B dan dipanaskan, cairan salak tersebut
berubah warna menjadi coklat yang menunjukkan bahwa cairan tersebut tidak
mengandung glukosa. Saat cairan salak ditetesi larutan biuret, cairan salak
berubah menjadi coklat. Ini menunjukkan bahwa salak tidak mengandung protein.
Dan pada uji lemak, tetesan cairan salak pada kertas buram setelah kering tidak
tembus pandang. ini dikarenakan salak tidak mengandung lemak.
Pada cairan apel, tidak ditemukan
warna biru kehitaman atau warna kehitaman setelah ditetesi lugol. Hal itu disebabkan
karena apel tidak mengandung amilum atau karbohidrat. Sedangkan pada saat
ditetesi Fehling A dan B dan dipanaskan, cairan apel tesebut berubah warna
menjadi coklat yang menunjukkan bahwa cairan tersebut tidak mengandung glukosa.
Saat cairan wortel ditetesi larutan biuret, cairan tidak mengalami perubahan
warna. Ini menunjukkan bahwa cairan apel tidak mengandung protein. Dan pada uji
lemak, tetesan cairan apel pada kertas buram setelah kering tidak tembus
pandang. ini dikarenakan apel tidak
mengandung lemak.
VII.
Diskusi Pertanyaan
1.
Bahan apa saja yang
dianggap sebagai sumber protein, karbohidrat, dan lemak ?
Dari hasil
percobaan yang telah kami lakukan, sumber protein ada pada tepung, susu, putih
telur, dan ikan. Sember karbohidrat ada pada tepung. Dan sumber lemak dapat
ditemukan pada tepung, melon, putih telur dan ikan.
2.
Beri Kesimpulan dari
hasil kegiatan tersebut !
Dari hasil
percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
a.
Tepung
mengandung amilum, glukosa, protein, dan juga lemak.
b.
Susu
hanya mengandung glukosa dan protein
c.
Melon
hanya mengandung glukosa dan lemak
d.
Alpukat
hanya mengandung glukosa
e.
Wortel
tidak mengandung amilum, glukosa, protein, ataupun lemak
f.
Putih
telur hanya mengandung protein dan lemak
g.
Ikan
hanya mengandung protein dan lemak
h.
Salak
tidak mengandung amilum, glukosa, protein, ataupun lemak
i.
Apel
tidak mengandung amilum, glukosa, protein, ataupun lemak
VIII.
Kesimpulan
Apabila pada saat uji amilum
warna cairan tersebut berubah menjadi biru kehitaman atau kehitaman, berarti
makanan tersebut mengandung amilum, seperti yang ditemukan pada uji jenis
makanan tepung.
Apabila pada saat uji glukosa
warna cairan tersebut berubah menjadi orange, berarti makanan tersebut
mengandung glukosa seperti yang ditemukan pada percobaan zat makanan tepung,
melon, susu, dan alpukat.
Dan apabila saat uji protein
warna cairan tersebut berubah menjadi ungu, maka makanan tersebut mengandung
protein seperti yang ditemukan pada percobaan zat makanan tepung, susu, putih
telur, dan ikan.
Dan juga apabila pada saat uji
lemak ditemukan noda yang tembus pandang pada kertas buram, maka makanan
tersebut mengandung lemak seperti yang ditemukan dalam percobaan uji makanan
tepung, melon, putih telur, dan ikan.
0 komentar:
Posting Komentar